Lakukan Tiga Hal ini Sebelum Bersepeda
Thepresidentpost.id - Jakarta - Masa pandemi seperti saat ini, menuntut kita untuk terus mencari cara meningkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga secara rutin. Salah satunya adalah dengan bersepeda. Aktivitas fisik dalam bersepeda, jika dilakukan dengan rutin, dapat mengurangi resiko penyakit lainnya seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, hingga radang sendi.
Bersepeda banyak dipilih orang karena sensasinya yang sangat menyenangkan. Semilir angin yang menyentuh wajah, angin sejuk menerpa badan, makin sejuk seiring kita mempercepat laju sepeda. Wajar saja, jika bersepeda pada pagi atau sore hari banyak dipilih masyarakat yang ingin menikmati kesejukan udara.
Serunya bersepeda makin terasa apabila dilakukan bersama - sama keluarga atau teman - teman yang memiliki kesamaan minat, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Seperti memakai masker pada saat berhenti, tidak bergerombol dan menjauhi keramaian.
Namun, seiring dengan makin rutinnya kita bersepeda, sebenarnya ada beberapa hal yang harus kita lakukan selain melakukan protokol kesehatan di era pandemi.
Raditya Pratama, Retül bike fitter yang berpraktek di Bintaro memberikan tips sebelum bersepeda, yaitu: Pertama, tentunya pengecekan sepeda. Pengecekan sepeda bukan hanya dari faktor keamanan saja. Namun terkadang banyak pesepeda yang kurang memperhatikan faktor kenyamanan posisi berkendara yang baik dan benar sehingga menimbulkan cedera pada otot, tulang, dan sendi.
"Kenyamanan posisi badan pada sepeda, sangat berkaitan erat dengan pengaturan posisi dan letak beberapa bagian sepeda yang bersentuhan langsung dengan anggota badan. Seperti jangkauan lengan dan telapak tangan pada setang, letak tulang duduk pada sadel, serta jangkauan tungkai kaki pada tinggi tiang sadel." kata Raditya, Sabtu (24/10/2020).
Dia menambahkan, rasa sakit atau nyeri setelah bersepeda di bagian - bagian tersebut, dapat bersumber dari kesalahan pengaturan pada sepeda. Untuk pengecekan hal - hal tersebut, hendaknya kita tidak usah segan bertanya kepada pesepeda yang sudah ahli, atau ke mekanik di toko sepeda terdekat.
“Memeriksa apakah sepeda yang akan kita kendarai cocok dengan ukuran badan kita, merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Karena, meskipun pemanasan sudah dilakukan semaksimal mungkin, tapi jika ukuran sepedanya tidak sesuai, badan juga akan terasa sakit dan berpeluang besar mengalami cedera otot karena postur riding kita tidak benar,” tambah Raditya.
Setelah itu, barulah kita melakukan pemanasan otot sebelum bersepeda. Bagian - bagian tubuh yang sering bergerak ketika bersepeda seperti otot paha, betis, panggul, lengan dan leher merupakan sasaran utama gerakan pemanasan otot. Bahkan ketika selesai berepeda pun, bagian - bagian tubuh tersebut juga perlu relaksasi dengan gerakan pendinginan.
Rasa nyeri otot akibat tidak melakukan pemanasan, sering dialami oleh para pesepeda baru, terutama pada otot paha, pergelangan tangan, bahu dan leher. Bahkan, sering juga terjadi kram pada otot saat bersepeda karena terlalu memaksakan otot yang sudah kelelahan.
“Itulah inti fungsi pemanasan, yaitu memanaskan otot supaya siap dan tidak kaget ketika badan bergerak,” tandasnya.
Sementara itu, di tengah tingginya antusiasme masyarakat terhadap olahraga bersepeda, Salonpas akan mengadakan program Salonpas Sport Virtual Ride 2020 yang melibatkan partisipasi ribuan penggemar olahraga sepeda dari berbagai lapisan umur.
Salonpas Sport Virtual Ride 2020 merupakan event Virtual Ride pertama yang diselenggarakan oleh Salonpas sekaligus memperkenalkan Lini Produk Olahraga terbaru yang membawa misi mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan gaya hidup sehat dengan aktif bergerak dan berolahraga melalui olahraga bersepeda
Peraturannya unik. Peserta wajib menyelesaikan ride dengan jarak 100 km sesuai dengan kategori yang telah dipilih untuk bisa mendapatkan Finsiher Medals. Kategorinya pun beragam, dapat dipilih dan disesuaikan dengan kemampuan serta batasan masing - masing peserta.
Ada kategori Fun, yang mengharuskan peserta menyelesaikan perjalanan berjarak 100 km dalam 9 aktivitas bersepeda (8 kali bersepeda 10 km, dan 1 kali bersepeda 20 km). Lalu kategori Move, untuk perjalanan berjarak 100 km dalam 6 aktivitas bersepeda (5 kali bersepeda 15 km, dan 1 kali bersepeda 25 km). Kategori terakhir adalah Unstoppable, jarak total 100 km yang ditempuh dalam 2 kali bersepeda 30 km dan sekali bersepeda dalam jarak 40 km.
Acara ini akan berlangsung selama 17 hari, mulai dari 20 November - 6 Desember 2020, dengan dukungan platform VRace dari SportHeroes. Pendaftaran akan ditutup pada 6 November 2020.
Baca Juga
- Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs
- Australian Professional Golfer Min Woo Lee joins lululemon as the brand’s newest Ambassador
- Sports committee targets more athletes to quality for Paris 2024
- Cape Town Consulate General Holds Send-off for Balinese Motorcycle Explorer on Africa-Europe Exploration Mission
- Indonesian Karate Delegation Win Dozens of Medals at International Karate Championship in Portugal
Komentar