Sabtu, 27 Juli 2024|Jakarta, Indonesia

Kehadiran Bank Syariah Indonesia Jadi Katalis Penetrasi Keuangan Syariah

Hariyanto

Rabu, 30 Desember 2020 - 11:32 WIB

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Kehadiran PT Bank Syariah Indonesia Tbk., diyakini bisa mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta masyarakat di daerah agar lebih mengenal dan menggunakan layanan keuangan syariah.  

Dengan pemanfaatan teknologi warisan tiga bank syariah yang merger, Bank Syariah Indonesia akan menjadi katalis pertumbuhan sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, selama ini daya saing dan ragam produk keuangan syariah di Indonesia masih rendah. Karena itu, akses serta pengetahuan masyarakat mengenai keuangan syariah masih terbatas. 

Kehadiran Bank Syariah Indonesia dipercaya bisa mengikis masalah tersebut, dan berujung pada terciptanya kemaslahatan bagi masyarakat.

“Potensi untuk tumbuh itu ada di daerah, UMKM dan Mikro, dan ini semua umat muslim. Ini ruang untuk tumbuh besar, sehingga kita harus memiliki lembaga keuangan dan perbankan yang bisa mengakses ke daerah dengan teknologi. Kami menyambut baik rencana pemerintah lewat penggabungan Bank BUMN. Ini akan menjadi katalis perkembangan syariah di Indonesia,” ujar Wimboh di acara Sharia Business & Academic Sinergy, Selasa (29/12/2020).

Menurutnya, selama ini masyarakat kesulitan mendapat produk dan jasa keuangan syariah karena masalah jarak dan akses. Kehadiran Bank Syariah Indonesia yang bermodal besar bisa meniadakan masalah ini ke depannya.

Wimboh menegaskan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga harus menjawab kondisi rendahnya literasi syariah nasional. Saat ini, indeks literasi syariah nasional masih berada di angka 8,93 persen, jauh di bawah tingkat literasi masyarakat atas keuangan konvensional yakni 37,72 persen.

“Karena itu kita harapkan ke depan (Bank Syariah Indonesia) bisa akses ke segmen mikro dan UKM di daerah dengan cepat dibantu teknologi. Poin kedua, masyarakat kita adalah masyarakat illiterate. Literasi (syariah) hanya 8,93 persen, sangat rendah dibanding konvensional 37,72 persen. Ini tantangan kita. Kalau tidak, maka mereka tidak paham aksesnya, penggunaan teknologinya, mengenali risiko tidak bisa. Kami sambut baik literasi ini sangat penting terutama di daerah,” paparnya.

Menurut Wimboh, saat ini momentum kebangkitan ekonomi Islam dan keuangan syariah tengah terjadi. Untuk memanfaatkan momentum tersebut, kolaborasi dan sinergi harus dilakukan berbagai pihak.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ketahanan perbankan syariah selama dan pasca - krisis terbukti lebih baik dibanding bank konvensional. Hal ini terbukti dari tingginya pertumbuhan aset, penghimpunan dana pihak ketiga, serta penyaluran pembiayaan perbankan syariah per September 2020 yang melampaui capaian industri perbankan konvensional.

“Industri terutama perbankan syariah memang memiliki posisi yang cukup stabil dan memiliki loyalitas dari keseluruhan ekosistemnya. Kinerja ini perlu menjadi jembatan dan modal awal bagi kita untuk kembangkan ekosistem keuangan syariah berkualitas baik. Resiliensi keuangan syariah juga dapat dilihat dari angka CAR atau rasio kecukupan modal dan NPF yang cenderung stabil. Untuk CAR 23,5 persen dan NPF 3,31 persen,” ujar Sri Mulyani.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia sekaligus Ketua Project Management Office (PMO) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN Hery Gunardi menjelaskan, segmen UMKM akan menjadi prioritas kerja bank hasil merger pasca efektif berdiri nanti.

Dukungan Bank Syariah Indonesia bagi pelaku UMKM akan terwujud dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terjangkau dan mudah untuk mereka. Selain itu, Bank Syariah Indonesia akan menghadirkan berbagai produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, agar mereka bisa lebih berkembang dan meningkat kesejahteraannya.

Bank Syariah Indonesia diproyeksikan menyalurkan pembiayaan untuk UMKM minimal 23 persen dari total portofolio pada Desember 2021. Setelah itu, porsi pembiayaan dan pelayanan bagi UMKM akan terus ditingkatkan melalui kerjasama dengan berbagai pihak.

“Bank Syariah Indonesia akan menjadi bagian ekosistem dan sinergi pemberdayaan pelaku usaha UMKM, mulai dari fase pemberdayaan hingga penyaluran KUR Syariah. Dukungan bagi UMKM tidak akan berkurang, justru hendak ditambah dan diperkuat,” ujar Hery.

Bank Syariah Indonesia akan efektif beroperasi pada 1 Februari 2021. Bank ini digadang memiliki aset total Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah tersebut menempatkan bank hasil merger masuk daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

Business 21/02/2024 08:16 WIB

Jababeka (KIJA) Targets Marketing Sales of IDR 2.5 Trillion in 2024

PT Jababeka Tbk (KIJA) is targeting pre-sales revenue or marketing sales of IDR 2.5 trillion in 2024. According to the information disclosure of the Indonesia Stock Exchange on Tuesday (13/2), IDR 1,150…